London, KompasOtomotif - Pasar mobil di Eropa diprediksi membaik tahun ini setelah enam tahun terakhir terpuruk. Beberapa merek Eropa, seperti Fiat dan PSA Peugeot-Citroen akan bangkit di Eropa Selatan dan hanya naik tipis dibandingkan dengan tahun lalu.
Tahun lalu, diskon harga, rata-rata mencapai 18 persen. Menurut Roelant de Waard, Direktur Penjualan dan Pemasaran Ford Eropa, diskon yang besar yang mengurangi keuntungan produsen.
Tahun lalu, diskon harga, rata-rata mencapai 18 persen. Menurut Roelant de Waard, Direktur Penjualan dan Pemasaran Ford Eropa, diskon yang besar yang mengurangi keuntungan produsen.
"Ketika keputusan sulit dilakukan, beberapa merek menutup pabrik. Kami melihat persaingan harga mulai sehat," jelas Waard kepada AutoNews Europe (6/1/2013).
Allan Rushforth, Chief Operating Officer Hyundai Eropa menambahkan, pasar mobil di Eropa cukup menantang tahun ini dan tetap kompetitif dalam beberapa bulan ke depan. "Hyundai memprediksi penjualan naik 3 persen tahun ini," jelas Allan.
Ongkos produksi yang membengkak bisa dikurangi setelah Ford, PSA Peugeot-Citroen dan Volvo menutup perakitannya tahun lalu. Produksi mobil di Eropa bisa dikurangi sampai 18 persen, GM berkurang 20 persen dan PSA minus 13 persen.
GM juga sudah memutuskan menarik Chevrolet dari Eropa mulai 2015. Berarti tersedia pasar 175.000 unit yang ditinggalkan oleh merek tersebut di Eropa.
Belum Untung
Meski mulai pulih, para pelaku industri mengaku masih belum bisa mendapat keuntungan, terutama merek-merek besar. Penjualan mobil 2013 diprediksi tidak sampai 13 juta unit, hanya 25 persen di bawah terbaik Eropa pada 2007.
Merek AS sudah diterpa badai krisis pada 2009, berhasil memangkas kapasitas produksi sehingga ongkos perusahaan lebih sehat dan siap memperoleh keuntungan. Sementara, merek-merek Eropa dengan 300 pabrik, mulai dari Spanyol sampai Rusia. Produsen Eropa juga baru menyelesaikan setengah dari pekerjaan rumahnya untuk bisa untung. Keputusan menutup pabrik terganjal agenda politik yang menuntut pabrik tetap buka untuk menghindari PHK massal.
Latar belakang ini membuat merek-merek Eropa harus berjuang keras. Perbaikan 2014 akan bergerak lambat dan keuntungan yang diperoleh sangat tipis.
"Kami masih percaya kapasitas masih besar. Kondisi di lapangan belum cukup mengembalikan industri membuat laba, kecuali jika pasar benar-benar meledak. Hal itu sangat sulit terjadi tahun ini," tukas Falk Frey Wakil Presiden Senior perusahaan investasi Moody's.
IHS Automotive memprediksi penjualan naik 4 persen di Spanyol, 5 persen di Jerman, 2 persen di PErancis dan 2 persen di Italia. Sementara pasar di Inggris cenderung "flat" atau naik hanya 1 persen. Untuk Eropa Barat, penjualan tumbuh 2 persen.
Allan Rushforth, Chief Operating Officer Hyundai Eropa menambahkan, pasar mobil di Eropa cukup menantang tahun ini dan tetap kompetitif dalam beberapa bulan ke depan. "Hyundai memprediksi penjualan naik 3 persen tahun ini," jelas Allan.
Ongkos produksi yang membengkak bisa dikurangi setelah Ford, PSA Peugeot-Citroen dan Volvo menutup perakitannya tahun lalu. Produksi mobil di Eropa bisa dikurangi sampai 18 persen, GM berkurang 20 persen dan PSA minus 13 persen.
GM juga sudah memutuskan menarik Chevrolet dari Eropa mulai 2015. Berarti tersedia pasar 175.000 unit yang ditinggalkan oleh merek tersebut di Eropa.
Belum Untung
Meski mulai pulih, para pelaku industri mengaku masih belum bisa mendapat keuntungan, terutama merek-merek besar. Penjualan mobil 2013 diprediksi tidak sampai 13 juta unit, hanya 25 persen di bawah terbaik Eropa pada 2007.
Merek AS sudah diterpa badai krisis pada 2009, berhasil memangkas kapasitas produksi sehingga ongkos perusahaan lebih sehat dan siap memperoleh keuntungan. Sementara, merek-merek Eropa dengan 300 pabrik, mulai dari Spanyol sampai Rusia. Produsen Eropa juga baru menyelesaikan setengah dari pekerjaan rumahnya untuk bisa untung. Keputusan menutup pabrik terganjal agenda politik yang menuntut pabrik tetap buka untuk menghindari PHK massal.
Latar belakang ini membuat merek-merek Eropa harus berjuang keras. Perbaikan 2014 akan bergerak lambat dan keuntungan yang diperoleh sangat tipis.
"Kami masih percaya kapasitas masih besar. Kondisi di lapangan belum cukup mengembalikan industri membuat laba, kecuali jika pasar benar-benar meledak. Hal itu sangat sulit terjadi tahun ini," tukas Falk Frey Wakil Presiden Senior perusahaan investasi Moody's.
IHS Automotive memprediksi penjualan naik 4 persen di Spanyol, 5 persen di Jerman, 2 persen di PErancis dan 2 persen di Italia. Sementara pasar di Inggris cenderung "flat" atau naik hanya 1 persen. Untuk Eropa Barat, penjualan tumbuh 2 persen.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Perang Diskon Berlanjut di Eropa di blog Beatles Ring Aps jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.